Esai
Tarakan Gelap,Uuuu….. Takuut!
Bila kita di berikan pilihan, mau terang atau gelap, maka semua pasti akan memilih terang tidak terkecuali dengan anak bayi yang masih menyusu pada ibunya yang mungkin ia akan tunjukkan dengan tangisan ketika lampu dirumahnya tiba-tiba padam, hal ini disebabkan karena keadaan yang terang pasti lebih baik daripada dalam keadaan gelap, sulit membayangkan betapa ngerinya bila seandainya kota Tarakan gelap gulita di malam hari, bukan ngeri karena banyaknya hantu yang akan gentayangan, yang pasti kita tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin ini hikmah yang terkandung dalam kitab suci Alquran yang secara garis besar bermakna bahwa Tuhan menciptakan siang untuk mencari rezeki dan malam untuk beristirahat.
Kondisi yang terang sangat berhubungan dengan kelistrikan karena kondisi terang bukan hanya di butuhkan pada siang hari namun juga di malam hari, begitu juga listrik, tidak hanya dibutuhkannya pada malam hari tapi juga di siang hari, kita pasti merasa ngeri bila ketersediaan listrik tidak cukup lagi untuk di nikmati. listrik adalah sebuah kebutuhan dasar pada zaman kekinian, kita tidak perlu membayangkan dampak yang terlalu jauh seperti dampak pada laju perekonomian yang pasti akan lumpuh. karena ketersediaan listrik merupakan salah satu pemacu atau motor penggerak laju perekonomian, tetapi dampak lain yang akan menjadi pemandangan kita setiap hari misalnya saja kita akan menyaksikan pak polisi di sibukkan mengatur lalu lintas karena traffic light tidak bisa berfungsi, para ibu-ibu rumah tangga yang menggunakan mesin cuci akan ceramah alias mengomel setiap hari karena harus mencuci secara manual, anak-anak sekolah tidak lagi bisa belajar maksimal karena hanya menggunakan lampu minyak atau lampu teplok yang tentunya berimbas pada mutu pendidikan yang rendah, terlebih lagi kekacauan pelayanan akan terjadi dipemerintahan sebagai regulator dalam menjalankan pemerintahan yang ujung-ujungnya masyarakat itu sendiri yang akan menjadi korban.
Seiring dengan lajunya pembangunan di berbagai sektor baik pada bidang industry maupun rumah tangga maka tentu mempengaruhi kebutuhan akan penggunaan listrik, sehingga mau tidak mau pemerintah selaku aparatur Negara harus mampu dan bertanggung jawab untuk menyediakan ketersediaan listrik yang menjadi kebutuhan masyarakatnya. Berdasarkan kondisi listrik di tarakan bahwa daya cadangan listrik saat ini hanya tersisa 2,2 MW sementara perkiraan kebutuhan listrik pada tahun 2008 di butuhkan penambahan daya 7,4 MW sehingga mengalami minus 5,2 MW, hal ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah kota untuk mencari jalan keluar yang salah satunya adalah dengan melakukan explorasi batu bara sebagai bahan pembangkit PLTU nantinya.
Rencana explorasi batu bara di Tarakan baru saja direncanakan, namun berbagai elemen masyarakat sudah mulai berkomentar tentang penolakan tersebut , ada juga yang rela turun ke jalan untuk menolak. sungguh mungin sangat ironis menolak sesuatu tanpa adanya bukti-bukti autentik tentang dampak yang akan di timbulkan, atau hanya berdasar pada kemungkinan-kemungkinan yang timbul di otak kita yang penuh dengan keterbatasan utamanya keterbasan pengetahuan tentang ilmu pertambangan, tetapi apapun bentuk protes dari masyarakat mesti harus dihargai sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan mereka pada kota Paguntaka ini.
Menyikapi persoalan-persoalan tersebut pemerintah kota Tarakan melakukan langkah sosialisasi ke berbagai elemen masyarakat tentang rencana eksplorasi batu bara yang nantinya akan digunakan sebagai bahan pembangkit listrik dengan tujuan untuk menjamin ketersediaan listrik pada masa yang akan datang di kota Tarakan, kegiatan sosialisasi tersebut seyogyanya seluruh kalangan masyarakat patut memberikan apresiasi yang tinggi dan applause tentang langkah yang di ambil pemerintah kota yang menjadikan masyarakat adalah hakim tertinggi dalam mengambil keputusan atau kebijakan-kebijakan yang berhubungan langsung dengan kepentingan publik dan langkah pemerintah tersebut merupakan sebuah cermin pemerintahan yang demokratis sehingga patut di contoh oleh daerah lain, dengan pemikiran yang objektif sepatutnya kita mestinya berdiri di belakang pemerintah untuk memberikan dukungan penuh demi kemaslahatan masyarakat kota Tarakan, namun dari sosialisasi tersebut pemerintah juga sekiranya dapat memberikan jaminan dan pertimbangan yang proporsional dan berimbang tentang dampak positif dan negatif yang kemungkinan akan di timbulkan bila coal exploration di Tarakan itu jadi dilaksanakan, sehingga apapun yang nantinya yang terjadi dapat diantisipasi sedini mungkin oleh segala pihak dan akan menjadi tanggung jawab bersama, dalam hal ini pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan.
Penulis
Ahmad Fardi
Teater Perbatasan
0 comments:
Post a Comment